Sabtu, 13 Juli 2013

Fadhilah Puasa Putih (Al-Ayyamul Bidh)

Di antara fadhillah puasa tengah bulan sebagaimana yang diberitahukan kepada kami oleh Abu Nashr, dari bapaknya,  mengatakan bahwa Hilal bin Muhammad memberitahu kami; ia mengatakan An-Nuqasy menceritakan kepada kami; ia mengatakan Al-Husain bin Sufyan menceritakan kepada kami; ia mengatakan Sulaiman bin Yazid, pembantu Bani Hasyim, menceritakan kepada kami; ia mengatakan kepada kami Ali bin Yazid menceritakan kepada kami; dari Abdul Malik bin Harun, dari Sa'id bin Utsman, dari Ali bin Al-Husain bin Ali bin Abi Thalib Ra. mengatakan, "Puasa pada hari ke-13 setimbang dengan puasa 3.000 tahun; puasa pada hari ke-14 setimbang dengan puasa 10.000 tahun; dan barang siapa puasa ke-15 setimbadanng dengan puasa 100.000 tahun; dan pada semua hari itu sepadan dengan 113.000 tahun."

Dari Abu Ishaq, dari Jarir Ra. mengatakan: Rasulullah Saw. bersabda, "Puasa tiga hari setiap bulan, pada tanggal 13,14, dan 15, sepadan sengan puasa sepanjang tahun." dari Hudzaifah Ra. mengatakan; Rasulullah Saw. bersabda, "Barang siapa puasa tiga hari setiap bulan sama artinya puasa satu tahun." Dan, ini dibenarkan oleh Allah dalam kitab-Nya yang mulia dengan firman-Nya, "Barang siapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya." (QS. Al-An'aam {6}: 160).

Dari Ibnu Abbas Ra. mengatakan, "Rasulullah Saw. tidak pernah meninggalkan puasa tengah bulan, baik di waktu mukim maupun dalam perjalanan." ( Al-Jami' ash-Shaghir II/94 )

Dari Asy-Sya'bi rahimahullah mengatakan: Aku mendengan Ibnu Umar Ra. mengatakan: Aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda, " Barang siapa puasa tiga hari setiap bulan, shalat dua rakaat fajar, tidak meninggalkan shalat witir, baik dalam perjalanan atau tidak, dituliskan untuknya pahala mati syahid." ( Talhis al-Kabir II/214 )

Dari Sa'id bin Abu Hindun, dari Abu HurairahRa. mengatakan: Kekasihku, Rasulullah Saw. berwasiat kepadaku, "Tiga hal yang tidak akan kutinggalkan hingga aku bertemu dengan-Nya; puasa tiga hari setiap bulan, shalat witir sebelum tidur, dan shalat dhuha." ( Ahmad V/173 )

Dari Abdul Malik bin Harun bin Antarah, dari bapaknya, dari kakeknya, mengatakan: Aku mendengar Ali bin Abu Thalib Ra. mengatakan,"Pada suatu hari di tengah hari aku mendatangi Rasulullah di kamar, kuucapkan salam, lalu Nabi Saw. menjawab dan bersabda, 'Wahai Ali, ini adalah Jibril yang memberikan salam kepadamu,' Lalu aku menjawab, ' Wahai Rasulullah, salam untuk Anda dan untuknya,' Kemudian beliau berkata kepadaku, 'mendekatlah kepadaku!' Dan, aku pun mendekati beliau. Lalu, Rasulullah Saw. bersabda, ' Wahai Ali, Jibril As. berkata kepadamu, ' Puasalah tiga hari dalam setiap bulan, Allahmencatat untukmu pada hari pertama 10.000 tahun, hari kedua 3.000 tahun, dan hari ketiga 100.000 tahun.'Kemudian aku bertanya, 'Wahai Rasulullah, pahala itu untukku secara khusus atau untuk manusia secara umum?' Rasulullah Saw.  bersabda, 'Wahai Ali, Allah memberimu pahala tersebut dan juga orang setelahmuyang mengamalkan amalanmu.' Aku bertanya, 'Wahai Rasulullah, apakah puasa tiga hari itu?' Rasulullah Saw. bersabda, 'Hari-hari terang bulan, tanggal 13,14, dan 15." Antarah mengatakan: Aku berkata kepada Ali Ra., mengapa hari-hari tersebut dikatakan hari-hari putih? Lalu Ali Ra. mengatakan, "Ketika Allah menurunkan Adam As. ke bumi, panas matahari membakarnya hingga badannya pun menghitam. Kemudian Jibril As. mendatanginya dan berkata, 'Wahai Adam, apakah kamu senang bila badanmu dibuat putih?' Adam menjawab, 'Ya. 'Setelah itu jibril berkata, 'Puasalah dalam sebulan pada tanggal 13,14, dan 15.' Adam pun berpuasa pada hari pertama, sepertiga badannya memutih. Pada hari kedua, sepertiganya lagi memutih, kemudian puasa pada hari ketiganya sekujur badannya pun memutih semua. Demikianlah disebut hari-hari putih."
Dari Zar bin Habis Ra. mengatakan, "Aku bertanya kepada Ibnu Mas'ud Ra. tentang hari-hari putih, dan beliau berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah Saw. mengenai hal itu, dan beliau bersabda, "Ketika Adam As. berbuat durhaka kepada makan buah khuldi, Allah mewahyukan kepadanya, "Wahai Adam, turunlah dari sebelah (singgasana)-Ku. Demi keagungan-Ku dan keperkasaan-Ku, seorang yang durhaka kepada-Ku tidak layak bertetangga dengan-Ku, maka, turublah ke bumi dalam keadaan hitam." Para malaikat pun menangis menangis dan mengiba mendengar keputusan itu, "Duhai Tuhan sebegitukah Engkau bertitah? Engkau menjadikannya dengan tangan-Mu sendiri, menempatkannya di surga-Mu, Engkau perintahkan para malaikat-Mu bersujud kepadanya, apakah hanya karena satu dosa semata Engkau mengubahnya dari putih menjadi hitam? kemudian Allah mewahyukan kepada Adam, "Wahai Adam, puasalah pada hari ini untuk-Ku, hari ke 13." Adam pun berpuasa dan sepertiga badannya berubah putih. Kemudian Allah mewahyukan kepada Adam "Wahai Adam, puasalah pada hari ini untuk-Ku, hari ke 14." Adam pun berpuasa dan seperti badannya berubah putih. Kemudian Allah mewahyukan kepada Adam, "Wahai Adam, puasalah pada hari ini untuk-Ku, hari ke 15." Adam pun berpuasa dan sekujur badannya berubah putih. lalu hari-hari itu dinamai hari-hari putih.

Al-Quthbi dalam Adabul Katib mengatakan," orang-orang Arab menyebutnya hari-hari putih, karena malam-malamnya terang benderang hingga berwarna putih disebabkan munculnya rembulan dari pertama sampai terakhir."

Sumber : Al Gunyah Li Thalibi Thariq Al-Haq 'Azza Wa Jalla (Syeikh Abdul Qadir Al Jaelani QS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar